Home

  • Freaker

    Selamat Datang

    Selamat datang freaker !! Blog ini resmi saya rilis setelah 2 hari di permak.Silahkan untuk menikmati setiap tulisan yang ada
  • Kotak Biru Berhiaskan Pita Merah Jambu

    Kotak Biru Berhiaskan Pita Merah Jambu

    Anggun..Mungkin itulah yang tergambar pertama kali dalam benaknya saat berpapasan dengan seorang gadis di Taman Anggrek 5 tahun yang lalu..
  • Ameliorate

    Ameliorate

    Banyak hal yang menarik , bila memandang hidup yang kita jalani lewat berbagai prespektif.Ketika hidup dirasa tak adil , ketika menghakimi
  • Malam Terakhir di Mekkah

    Malam Terakhir di Mekkah

    Pagi menjelang subuh pkl 1.00 AST – 6.00 WIB Wajah cantiknya semakin tersapu oleh dinginnya malam, lengkungan garis hitam
  • Ku Harap Esok

    Pertama kalinya lagi aku seperti ini, seperti kacau semacam tak bisa lepas dari sesuatu yang entah itu apa entah aku tidak mengerti.

Kamis, 23 Juni 2011

Sepotong Cerita Dari Papua part-2

Posted by Freaking Writer | On: , |
Ini tulisan sekuel dari yang kemaren..
Ternyata pertemuan saya dengan Alex,membuka banyak hal yang tidak saya ketahui..
Atau tepatnya yang tidak Alex ketahui..
Tentang belantara yang bernama kota..
Bukan hutan hujan tropis dimana predator adalah Ular dan Singa seperti di kampung halamanya,Papua..
Karena ternyata kota,menjadikan manusia sebagai penguasa tanpa predator..
Ketika kota tumbuh menjadi suatu komunitas tersendiri dimana manusia adalah makhluk homogen yang mendominasi..
Hewan dengan berat hati bermigrasi dari lingkungan asal yang berubah menjadi hamparan dan lentingan beton..


Bahkan untuk taman kota sendiri,hewan memandangnya hanya sebagai miniatur ekosistem..
Bukan sebagai habitatnya..
Mungkin hanya kecoa dan tikus saja hewan yang pandai berimprovisasi..

Saya masuk dua kelas hari ini..
Sedikit maruk memang ..
Terlebih saya termotivasi oleh cerita Alex sebelumnya..
Bahwa di kampungnya sangat sulit untuk belajar tentang komputer dan teknologi terbaru..
Yaa sangat disayangkan..

Sepulangnya saya main kekostan dia..
Gak terlalu jauh siy,ya tapi karena untuk mencapainya saya harus berjalan kaki cukup jauh,pegal juga kaki saya.lumayan,itung-itung olahraga meratakan perut yang mulai sedikit membuncit..

Di ankot,saya ketemu pengamen cilik.
Dia perempuan,ya bukan hal aneh siy..
Tiap hari juga nemu yang model beginian..
Dia nyanyiin lagu yang lumayan ngetren,dengan cengkok melayu yang dipaksakan,namun tampaknya fals..
Saya tidak merogoh saku celana untuk memberinya uang,gak ada uang kecil kebetulan..
Namun Alex memasukan satu lembar ribuan kedalam amplop yang sebelumnya di bagi-bagikan kepada penumpang..
Saya cukup simpati..
Di perempatan selanjutnya,muncul pengamen lainya..
Kali ini pemuda tanggung dengan beberapa temanya..
Dan Alex,lagi-lagi memberi uang kepad mereka..
Baek banget nie orang..
Pas turun dari angkot,dia membayar ongkos saya..
Saya menolaknya dengan halus,namun dia terlanjur memberikan ongkos kepada sopir..
Yaa,sudahlah..
Tapi kalo difikir-fikir,saya kok jadi sepeti pengamen-pengamen tadi!?hhee..
Berarti saya pengamen ketiga yang menyanyikan lagu terimakasih..

Sesampainya di kostan,saya langsung menyalakan laptop..
Menacapkan flashdisk,dan mengcopykan software yang diminta Alex..
Oia,niatnya saya ke kostan dia buat setting aplikasi di laptopnya..

Ternyata tak semulus dugaan,delphi 7 musti sedikit di otak-atik biar compitable dengan windows 7..
Tapi akhirnya beres juga…
Dia mengucapkan terimakasih seperti jam weker,nyaring dan gak berhenti-berhenti..
Sebelumnya dia sempet beli Cd software,Cuma gak berfungsi..

Mulailah momen-momen bercerita yang saya tunggu-tunggu dari tadi..
Dia pegang komputer baru beberapa bulan..
Dan masih asing dengan benda ajaib yang menurut saya tidak memiliki substitusi lain dalam fungsinya..
Dia tekagum-kagum melihat cara kerja saya…
Katanya,kalo saya mau ke Papua trus buka usaha disana saya pasti makmur..
Tenang,masalah modal bukanlah masalah..
Yang jadi soal adalah tenaga ahli..
Dan menurut dia,saya sudah masuk kualifikasi..
Matur nuwun..
Tak sampai hati rasanya kalo harus tinggal Di Papua..
Hobi ngecengin cewe saya bisa-bisa puasa kalo saya kesana..
Dan saya ngeri,kalo ternyata kebetulan celana dalam saya gak kering saya di suruh pake koteka..

Lalu apalah arti sebuah kota untuk seorang Alex!?
Mungkin ilmu pengetahuan baginya..
Karena saya menemukan rak buku 2 x 1 meter yang penuh dengan buku-buku tebal..
Waw..
Saya sangat terkesan..
Harta karun menurut saya..
Namun kecewa kemudian begitu tahu bahwa materi buku tersebut mengenai kewarganegaraan..
Sungguh sangat membosankan..

Apakah Alex merindukan kampung!?
Saya rasa tidak..
Selain karna ongkosnya mahal,kembali ke Papua sama saja dengan menutup pintu ilmu pengetahuan..
Dan disini saya menjadi curiga terhadap satu hal,kepedulian pemerintah..
Motif dari pembangunan Papua yang terbelakang..
Apakah mungkin,bilamana pengetahuan ternyata di kerangkeng di pulau emas sana!?
Alasanya!?
Agar rakyat Papua tetap tidak tau..
Tidak mengerti dan kurang faham..
Bahwa dikala mereka bernafas,emas mereka di jarah dari tanah Papua..
Bahkan ketka mereka terlelap..
Dengan kompensasi tidak seimbang..

Atau tanpa kita sadari,mungkin saja kita menikmati emas-emas papua secara tidak langsung..
Fly over,kereta api,jalan aspal dan segala bentuk fasilitas umum yang di biayai APBN..
Siapa yang tau bahwa emas Papua memberikan sumbangsih terhadap pemasukan pemerintah!?
Dan kita menikmatinya dengan senang hati..
Rakyat Papua!?
Tengoklah sendiri..



Simak Juga Posting Lainnya: