Hari itu hari sabtu, hari sabtu yang selelu kelabu untuk Arian, jomblo akut level dewa. Sebenarnya sih tidak apa-apa (yang lebih sebenarnya lagi arian gengsi mengakui, bahwa dia sebenarnya juga pengen punya cewe). Secara fisik sih sebenarnya arian cukup mum
puni buat cewe level atas (baca : cantik, putih, incaran banyak kaum adam). Tapi ga tau ya, muungkin belum waktunya aja....
puni buat cewe level atas (baca : cantik, putih, incaran banyak kaum adam). Tapi ga tau ya, muungkin belum waktunya aja....
"kamu tuh ar, terlalu banyak milih sih, ga peka" kata salah seorang temannya
"hehe..." balas arian
konyol kan?, tiap kali begitu arian senyam-senyum ga jelas.
"Tapi aku ga bego, aku juga mikir kok. harus apa, seperti apa dan bagaimana" kata arian dalam hati
Arian begitu, ga pernah membalas perkataan orang lain, mau itu menghina, menasehati, menegur,memarahi, dan lain sebagainya. Mottto utama arian .. listen, learn and do it.
Arian sudah mengidap penyakit jomblo akut sejak duduk di bangku SMA (SMP belum ngerti apa itu cewe.. hehe, apalagi SD) sampai sekarang tingkat akhir masa kuliahnya. Arian pernah juga dikira homoseks, tapi arian ga peduli. Saya normal kok, Tuhan dan saya tau itu and that's enough dan ga semua orang mesti memandang kita perfect, arian lebih suka jadi dirinya sendiri.
Sejarahnya, arian buka ga pernah deketin cewe, malah nembak cewe juga pernah, terhitung lumayan sering. Kalo diitung-itung dari jaman SMA sampai sekarang udah 12 kali ditolak cewe, alasan cewe-cewe itu hampir sama alias ga jauh beda "kamu
ga peka sama cewe, ga mau ngalah, egois". Arian ya begitu dari kontur rahangnya yang kotak menandakkan arian seseorang yang keras hati lebih ke keras kepala, susah mengikuti nasehat orang, meski mau mendengarkan tapi ujung-ujungnya, pendapat sendiri juga yang dijalani. Alasan arian kenapa dia ditolak cukup sederhana..."cari yang bener-bener sreg, sejalan sama pikiran saya, mau masuk ke kehiidupan saya, ga banyak nuntut, ga banyak permintaan)... ini sederhana!!! seder-ribet ini namanya... :D
ga peka sama cewe, ga mau ngalah, egois". Arian ya begitu dari kontur rahangnya yang kotak menandakkan arian seseorang yang keras hati lebih ke keras kepala, susah mengikuti nasehat orang, meski mau mendengarkan tapi ujung-ujungnya, pendapat sendiri juga yang dijalani. Alasan arian kenapa dia ditolak cukup sederhana..."cari yang bener-bener sreg, sejalan sama pikiran saya, mau masuk ke kehiidupan saya, ga banyak nuntut, ga banyak permintaan)... ini sederhana!!! seder-ribet ini namanya... :D
Sore itu arian ada janji bertemu sahabatnya, dewi. Dewi teman semasa SMA hingga kuliah, saling kenal sejak dulu hingga arian tau, ga mungkin lagi ada rasa cinta hinggap di hatinya untuk dewi, arian yang tau, arian yang sadar. Lagian dewi juga udah punya cowo kok, jadi arian ga mau mikir aneh-aneh. Biarkan semua tetap seperti ini, keindahan tidak selalu dipandang sebagaimana umumnya, ada keindahan yang tersembunyi dan itulah jalinan sahabat antara dia dan dewi. Dewi ga cantik, level biasa (baca : bukan level atas). Tapi dewi cantik juga, pikir arian. Arian bingung, seperti selalu, arian suka bingung sendiri, kebanyakan mikir sendiri.
Janji jam tiga sore, 30 menit kemudian dewi belum juga datang.
kemana sih ini si dewi?? pikir arian.
Tak lama (kira-kira lima belas menit) dewi datang meluncur. Cardigan putih, T-Shirt putih, jins hitam dan sepatu teplek menghiasi tubuh mungilnya. Tapi dewi ga sendiri alias ditemani sang lelaki, Atar namanya.