Home

  • Freaker

    Selamat Datang

    Selamat datang freaker !! Blog ini resmi saya rilis setelah 2 hari di permak.Silahkan untuk menikmati setiap tulisan yang ada
  • Kotak Biru Berhiaskan Pita Merah Jambu

    Kotak Biru Berhiaskan Pita Merah Jambu

    Anggun..Mungkin itulah yang tergambar pertama kali dalam benaknya saat berpapasan dengan seorang gadis di Taman Anggrek 5 tahun yang lalu..
  • Ameliorate

    Ameliorate

    Banyak hal yang menarik , bila memandang hidup yang kita jalani lewat berbagai prespektif.Ketika hidup dirasa tak adil , ketika menghakimi
  • Malam Terakhir di Mekkah

    Malam Terakhir di Mekkah

    Pagi menjelang subuh pkl 1.00 AST – 6.00 WIB Wajah cantiknya semakin tersapu oleh dinginnya malam, lengkungan garis hitam
  • Ku Harap Esok

    Pertama kalinya lagi aku seperti ini, seperti kacau semacam tak bisa lepas dari sesuatu yang entah itu apa entah aku tidak mengerti.

Rabu, 22 Juni 2011

Untitled

Posted by Freaking Writer | On: , |

Sebenarnya gak harus aku melakukanya.Telfon rumah berdering dan aku,aku hanya terdiam menunggu telfon itu berhenti berdering.Telfon berwarna merah candy,bukan model terbaru memang.Namun rupanya,kesetian benda itu tiada tara.Dia telah menemani aku,kami dan semua penghuni rumah ini.Bahkan sejak rumah ini berdiri,dia dengan setia berdering menyampaikan kabar.Menyampaikan suara dari seberang sana.Memberikan perasaan senang ketika mendengar kabar bahwa ayah dan bunda dalam keadaan sehat ketika berada di tanah
suci.Menggegerkan seisi rumah begitu tau kalau kakak memenangkan hadiah dari kuis di televisi.Begitupun kabar duka,ketika paman memberitahu bahwa kakek meninggal tersambar petir ketika pergi ke sawah.Padahal ayah sudah melarangnya.Bukan bermaksud durhaka,tapi ayah sayang dan begitu perhatian kepada kakek.Beliau tak ingin melihat ayahnya masih membanting tulang di sawah.Padahal semua kebutuhan hidup telah ayah penuhi.Bahkan lebih dari cukup,fasilitas-fasilitas yang mutakhir dibawa ayah kedalam rumah di suatu desa.Rumah kakek tentunya.Barang-barang elektronik,dan tak lupa ayah mempekerjakan pembantu untuk merawat kakek.Namun kakek tetaplah kakek.Orang tua yang lahir pada zaman orde lama.Dengan segala ke-kolotanya dan sifat-sifat konservatif yang menyelimutinya begitu tebal,begitu kental.Bibi pernah cerita,dulu waktu ayah masih muda beliau meminta izin kepada kakek untuk sekolah di Yogyakarta,jurusan seni adalah minatnya.Namun kakek!?Beliau tak kenal seni.Beliau tak kagum akan Picasso,Mozart atau Da Vinci.Beliau hanya mengenal Bung Tomo sebagai panutan.Mengagumi Soekarno layaknya bos besar dengan segala kearifan dan ketulusan.Dan mencintai Bung Hatta sepenuh jiwa.Bahkan dikamarnya,terdapat frame tebal besar membingkai foto sang wakil presiden di awal pemerintahan.Dia tau,bahwa sosok seperti itulah yang dia inginkan dari anaknya,dari ayahku.Bukanya melukis,menyanyi atau memahat seperti yang di cita-citakan ayah.Kakek mengharamkanya,menghukumnya dengan kayu rotan bila membangkang.Mengurungnya di dalam kamar ketika tau anaknya mendapat nilai buruk pada pelajaran ilmu pasti.

Akhirnya telfon itu berhenti berdering,dan aku cukup lega dibuatnya.Karena aku tak mau mendengar sepatah katapun,getaran-getaran desibel suara dari orang di sebrang sana.Aku tau siapa yang menelfon,bahkan tanpa mengangkat gagangnya sekalipun.Karena dari dering telefon itu,aku tau kalau dia adalah ayahku.Ayah biologisku.Sampai tahun lalu semuanya berubah.Ketika bagiku tak ada ayah yang pernah hadir dalam hidupku.Bahkan dalam hati aku meyakinkan,kalau aku terlahir bagai isa yang tak memiliki ayah.Sampai aku sadar,kalau tak ada nabi yang bergender perempuan.Dan kebimbangan selalu hadir pada saat-saat seperti ini.Ketika dunia dirasa bukan lagi tempat yang tepat untuk bernaung.Ketika kehidupan adalah momen yang begitu membosankan,menjemukan dan membuat muak hatiku.Saat itulah yang tepat untuk mengungkapakan bahwa aku tidak cocok berada disini.Berada di dunia ini.Keyakinanku semakin kuat ketika memikirkan kejadian-kejadian buruk yang menimpa.Ini bukan sekedar cobaan,ini adalah tanda-tanda.Ini dalah pesan dari-Nya.Bahwa aku,Melani Mawardi tak cocok untuk tinggal di dunia..Sesaat kemudian aku mengambil ponsel,mengetik pesan dan mengirimnya kepada seseorang..Seseorang yang pantas untuk tau,bahwa sebentar lagi aku akan meninggalkan dunia ini..dan segala kekalutan perasaan yang terus membebaniku..aku harus pergi,harus!!



Simak Juga Posting Lainnya: