Home

  • Freaker

    Selamat Datang

    Selamat datang freaker !! Blog ini resmi saya rilis setelah 2 hari di permak.Silahkan untuk menikmati setiap tulisan yang ada
  • Kotak Biru Berhiaskan Pita Merah Jambu

    Kotak Biru Berhiaskan Pita Merah Jambu

    Anggun..Mungkin itulah yang tergambar pertama kali dalam benaknya saat berpapasan dengan seorang gadis di Taman Anggrek 5 tahun yang lalu..
  • Ameliorate

    Ameliorate

    Banyak hal yang menarik , bila memandang hidup yang kita jalani lewat berbagai prespektif.Ketika hidup dirasa tak adil , ketika menghakimi
  • Malam Terakhir di Mekkah

    Malam Terakhir di Mekkah

    Pagi menjelang subuh pkl 1.00 AST – 6.00 WIB Wajah cantiknya semakin tersapu oleh dinginnya malam, lengkungan garis hitam
  • Ku Harap Esok

    Pertama kalinya lagi aku seperti ini, seperti kacau semacam tak bisa lepas dari sesuatu yang entah itu apa entah aku tidak mengerti.

Kamis, 23 Juni 2011

Flu,Babi!!

Posted by Freaking Writer | On: , |
Saya bukannya berlagak seperti dokter hewan yang mencoba mendeskripsikan apa itu virus H1N1.Lebih dari itu,saya justru prihatin kepada hewan yang sering di masukan dalam istilah penyakit manusia.Sinis sekali menurut saya.Beberapa penyakit menyatut nama dari hewan,padahal belum tentu hewan itu setuju namanya di”bajak”.Mau bukti!?Istilah kaki gajah,rabun ayam,cacingan,flu ayam,flu babi,mata ikan,sapi gila,kesemutan dan masih banyak lagi yang saya tidak tau (kalau ada yang mau ngasih referensi,boleh).Dan semua itu,berkonotasi negative tentunya.

Ada hal menarik yang saya tangkap dalam kebudayaan kita,terhadap hewan tentunya (mungkin kebudayaan lainya juga).Bahwa negeri ini,sering mengkonotasikan sesuatu dengan hewan.Dan mungkin,nama Gajah Mada disematkan orang tuanya karena menginginkan anaknya kuat dan di segani (sialnya,itu terbukti).Toh kebudayaan masa lalu tak memberikan efek progresif pada istilah hewan di jaman sekarang.Walaupun telur mata sapi memiliki banyak penggemar dan kumis kucing berkhasiat untuk kencing manis,toh itu semua tidak memudarkan ketidakbergunaan hewan selain untuk dimanfaatkan (daging,susu,telur,kulit,dsb..).
Terlalu sulit membayangkan ada Scooby-Doo di negeri kita,atau Tin-tin yang setia dengan anjingnya.Walaupun si Buta dari Gua Hantu selalu di temani kera,itu juga hanya di manfaatkan karena dia buta.
Hewan bukanlah penghuni negeri,dia tidak memiliki hak untuk berbicara,bukan karena kita tak mengerti bahasanya,namun kita terlalu sulit untuk mengerti hakikat makhluk hidup ciptaan tuhan yang seharusnya memiliki tempat didalam lingkungan manusia.
Dan hewan-pun memiliki jasa besar terhadap umat islam.Laba-laba,merpati,dan anjing yang pernah menyelamatkan nabi Muhammad SAW ketika bersembunyi di dalam gua.Namun sayangnya,mereka bukan Scooby,woddy,atau Shiro.Mereka tidak punya nama,mereka identik dengan jenis mereka sendiri.Kenapa!?karena negeri kita tak punya rasa hormat kepada hewan.Siapa yang tahu,nama kuda yang mengantar pangeran Surya mencapai kawah gunung Tampomas,sehingga gunung itu tak jadi meletus karena pangeran tersebut memasukan pusaka kerajaan.Kita lupa,bukan hanya pangeran yang berjasa,kuda pun memiliki andil yang besar.
Penempatan hewan pada pemikiran kita,sebenarnya sudah ditanamkan sejak kita kecil.Ketika kancil di identikan sebagai hewan yang cerdik,srigala yang licik,dan singa pemberani.Dasar dari fabel itu semua,cukup mendoktrin kita dalam memandang hewan sebagai bentuk lain dari sifat-sifat manusia.
Tak percaya!?celaan yang muncul sering mencatut nama hewan (dan anda harus sadar).Ketika orang lain memanggil anda monyet,anda tahu bahwa bogem mentah adalah bentuk apresiasi dari unkapan kekesalan karena sapaan tersebut.
Lagi-lagi saya lebih senang menyebut flu babi dengan H1N1 dan flu burung dengan H5N1.Karena saya lebih yakin,kalau yang kita sebutkan memang benar-benar virus.



Simak Juga Posting Lainnya: